Mengenal Lebih Dalam Tentang Penyebab Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang berdampak pada perasaan sedih yang begitu dalam dan rasa menjadi tidak peduli dengan sekitarnya. Depresi yang sering dialami biasanya berlangsung selama 2 minggu seperti tidak berharga, putus harapan dan sedih tak berujung. Hal ini memberikan efek pada produktifitas yang menurun sehingga hubungan sosial menjadi terganggu bahkan buruknya penderitanya memilih untuk melakukan bunuh diri. Menurut dokter psikolog menyebutkan ciri-ciri seseorang depresi adalah merasa putus asa, tidak stabil dalam mengatur emosional dan mengalami kecemasan yang terlalu berlebihan, secara fisik merasakan lelah, pusing dan nyeri tanpa adanya penyebab serta turunnya selera makan.
Dampak depresi dirasakan oleh otak seperti ukuran otak menjadi menyusut, seperti bagian hipokampus, thalamus, amigdala dan otak depan. Selain itu, memberikan dampak pada pasokan oksigen menuju otak sehingga lama kelamaan membuat peradangan pada otak. Peradangan pada otak membuat sel otak menjadi mati dan menurunkan fungsi pada otak serta aliran darah yang terjadi di otak menjadi tidak lancar. Terjadi penuaan dini pada otak saat mengalami depresi karena peradangan, menghambat kemampuan otak untuk memperbaiki sel maupun jaringan yang rusak dan kerusakan pada jaringan otak tentu dapat terjadi.
Berikut adalah penyebab depresi secara umum:
- Tidak seimbangnya zat kimia pada otak sehingga membuat kadar serotonin menjadi sedikit, hormon ini merupakan pengatur emosi dan suasana hati, biasanya ini termasuk dalam depresi klinis.
- Perubahan keseimbangan hormon dimana wanita lebih dua kali rentan mengalami hal ini seperti ketika melahirkan, menstruasi, kehamilan dan juga perimenopause, walaupun juga menyerang pria.
- Terjadinya traumatis dari masa lalu seperti pelecehan seksual, perceraian, kematian yang dibawa seumur hidup hingga membuat stres berat dan berada dalam tekanan.
- Memiliki penyakit kronis yang menyebabkan depresi karena terlalu banyak rasa sakit sehingga diperlukan dukungan untuk menurunkan resiko ini.
- Kecanduan meminum alkohol yang akan menekan saraf otak sehingga akan menghambat kerjanya hipotalamus yang dapat mengatur suasana hati.
Untuk mengatasi depresi maka perlu melakukan pengobatan secara rutin dengan mengonsumsi obat antidepresan. Untuk penderita sebaiknya menghindari makan 3 jam sebelum tidur, memastikan tidur dan bangun tepat waktu walaupun libur, meluangkan waktu untuk menghentikan aktifitas fisik sebelum tidur, membatasi tidur siang dalam 30 menit sebelum jam 3 sore, menggunakan kamar yang sejuk dan menyumbat telinga jika lingkungan berisik dan jauhkan gadget penyebab kesusahan tidur. Penderita juga perlu menghindari orang negatif yang akan membuat diri menjadi tertekan dan rendah, begitu juga dengan mengurangi penggunaan media sosial.
Berikut adalah makanan untuk penderita depresi:
- Sayuran hijau gelap dengan kandungan vitamin E, C, A dan K yang memberikan diet sehat dan mengurangi radikan bebas.
- Kacang kenari yang mengandung selenium sehingga akan menurunkan gejala untuk suasana depresif.
- Alpukat untuk otak yang sehat, memiliki serotonin yang membantu suasana hati lebih baik dan meningkatkan energi.
- Beri dengan kandungan vitamin C yang akan menurunkan tekanan darah dan memerangi stress.
Dokter psikolog di Jakarta Utara untuk mengonsumsi teh hijau yang menenangkan dengan chamomile yang menurunkan gejala kecemasan dan membantu tidur lebih nyenyak. Jamur merupakan makanan yang menurunkan kadar gula dan menyeimbangkan suasana yang terjadi dalam hati. Coklat merupakan makanan sejuta umat saat mood sedang tidak baik, terutama dark chocolate yang menekan tekanan darah dan menambah sensasi hati lebih senang dengan kandungan antioksidan.